Jumat, 14 Desember 2012

Inspiring Movie Last Night

Pagi baru, semangat baru yaa..
Udah tanggal 14 Desember aja, lama nggak nulis.. Kemarin-kemarin sempat down banget sih, apalagi dengan info jalur tulis SNMPTN yang dihapus. Untung udah nggak down lagi..
Mudah-mudahan SBMPTN nantinya bisa jadi sarana yang bersih, jujur, dan nggak mengecewakan ya. Semoga nggak semahal mandiri..
Sisa berapa hari lagi aku balik ke Makassar dan ninggalin Surabaya..
Harus SEMANGAT, apa pun yang terjadi.. ini kan pilihanku, ya.
Kemarin malam aku sempat nonton sebuah film yang inspired by true story, filmnya judulnya Sanctum. Mungkn udah ada yang pernah nonton ya. Film barat, tapi kejadiannya di Papua Nugini.
Padahal ni film udah lama banget nebeng di laptop, tapi kemarin malam baru kepikiran buat nonton.
Kisahnya tentang penjelajah gua yang akhirnya terkurung dalam gua dan nggak bisa keluar.
Dalam perjalanan untuk menyelamatkan diri dan mencari jalan keluar, satu per satu tokohnya mulai gugur.
Memang agak seram sih, tapi secara keseluruhan film ini berhasil membuat aku berdecak kagum.
Semalam terinspirasi lagi dan buat aku sadar kalo bagaimanapun aku harus bangkit dan memperjuangkan mimpiku.
Seperti film Sanctum yang mengajarkan tentang kesungguhan dalam mencapai sesuatu..
Kata Frank, yang menjadi salah seorang tokoh utama dalam film itu dan berperan sebagai pemimpin ekpedisi gua yang nampak tidak terlalu baik bagi anaknya, Josh, "you understand, no matter what happens, you never give up".. Ya, itu salah satu quote favorit aku dari film semalam.
Frank benar kan, apapun yang terjadi, kita nggak boleh putus asa.,
Dari kemarin-kemarin kan, bahkan udah seminggu lebih aku udah kehilangan semua semangatku dan cuma bisa merenungi nasib sendiri di sini. Tapi, ucapan Frank buat Josh itu buat aku sadar, nggak ada yang mustahil selama kita terus berusaha sampai batas kemampuan kita dan nggak pernah menyerah..
Dan terbukti, dalam film itu satu per satu tokohnya mulai gugur karena kesalahannya sendiri.
Judes yang gugur di awal karena kecerobohannya sendiri, padahal Frank sudah peringatin buat nggak panik. Beda tipis sama Victoria yang gugur karena panik dan nggak mau dengerin kata-kata Frank yang udah berpengalaman banget..
Sedangkan, tokoh Luko dan George gugur setelah memperlihatkan sikap kesetiakawanan mereka. Kalo Luko cuma mikir dirinya sendiri, pasti lebih mudah buat balik ke atas gua sebelum semuanya terlambat bersama kedua temannya, Liz dan J.D. Tapi, karena dia peduli sama orang-orang yang masih ada di dalam gua, dia memilih buat balik dengan Josh, walaupun itu berarti dia memilih buat nggak punya kesempatan lebih besar lagi buat bisa bertahan hidup.
Sedangkan George yang memiliki penyakit dekompresi memilih buat nggak memperlambat anggota yang lain dan pasrah untuk meninggal dalam gua sendirian. Sebuah pengorbanan yang nggak mudah bukan?
Sedangkan Carl yang egois dan muak dengan Frank setelah kematian Victoria, kekasihnya, akhirnya gugur karena kesalahannya sendiri. Dan Frank, yang akhirnya harus gugur setelah berjuang cukup jauh dengan Josh, putranya, akibat Carl yang menyerangnya tiba-tiba. Dan sangat menyedihkan saat Josh terpaksa harus membantu ayahnya, Frank, untuk meninggal atas permintaan Frank sendiri.
Sebuah kisah yang mengajarkan kita buat tetap berjuang hingga batas kemampuan kita, walaupun sepertinya nggak ada harapan lagi. Dan selama kita masih mau berusaha, harapn itu masih tetap ada :')
Standing applause buat Sanctum deh :D
Oke, tanggal 19 aku udah balik ke Makassar dan itu artinya aku udah harus siap buat menghadapi segalanya dan kembali berjuang..
Tahun depan, kesempatannya cuma ada 30% dan itu artinya semua orang pasti akan mengusahakan yang terbaik.

AKU NGGAK BAKALAN KALAH . .
Dan dia butuh bukti, bukan janji.................
Help me, God . .












Wacth this!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar